Jumat, 24 November 2017

Mengenal BasisData






Pengertian
Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan dalam perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

Latar Belakang
Saya menulis postingan ini karena pengenalan database untuk programer pemula sangatlah penting, Database adalah suatu materi yang wajib programmer kuasai karena ketika kita membuat sebuah program pasti kita membutuhkan sebuah database untuk ruang penyimpanan data dari program tersebut

Maksud dan Tujuan
Tujuan dari artikel ini adalah megenalkan kepada teman - teman tentang apa itu database. Coba bayangkan kita sudah bisa membuat sebuah program atau aplikasi tapi kita tidak mengetahui arti dari database kita hanya bisa membuatnya saja tapi tidak mengetahui pengertian dari database itu, Bukanya memalukan ?

Pengenalan Database
Basis data merupakan salah satu komponen utama dalam sistem informasi, karena merupakan basis dalam penyediaan informasi bagi para pemakai (Fathansyah, 1999; Post, 1999). Jika dibayangkan, basis data mirip dengan lemari di ruang administrasinsekolah yang menyimpan berbagai arsip. Masing-masing jenis arsip dikelompokkan, diatur dan disimpan pada tempat yang telah ditentukan. Sehingga akan ada kelompok arsip siswa, arsip guru, arsip mata pelajaran, arsip keuangan, dan lain-lain.

Perbedaannya hanya pada media penyimpanannya. Kalau lemari arsip menggunakan lemari dari kayu, besi atau plastik, sedangkan basis data menggunakan media penyimpan elektronis seperti disk (hard disc, CD, atau tape). Gambar 2 memberikan ilustrasi tentang kesamaan lemari arsip dan basis data.

Satu hal penting yang harus diperhatikan, basis data bukan hanya sekedar penyimpanan data secara elektronis. Tidak semua penyimpanan data elektronis bisa disebut basis data. Apabila penyimpanan itu tidak menggunakan prinsip pengaturan, pemisahan atau pengorganisasian maka kita tidak dapat menyebut penyimpanan data tersebut sebagai basis data. Pada Gambar 2 terlihat penerapan prinsip pengaturan, pengorganisasian atau pemisahan, baik pada lemari arsip atau pada basis data.


Basis data mempunyai beberapa kriteria penting, yaitu :

Bersifat data oriented dan bukan program oriented.
Dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi tanpa perlu mengubah basis   datanya.
Dapat dikembangkan dengan mudah, baik volume maupun strukturnya.
Dapat memenuhi kebutuhan sistem-sistem baru secara mudah
Dapat digunakan dengan cara-cara yang berbeda.
Secara bertingkat, operasi dasar basis data dapat digambarkan dalam skema pada Gambar diatas, Operasi-operasi tersebut meliputi:
Pembuatan basis data baru (create database). Operasi ini sama dengan pembuatan atau pembelian lemari arsip yang baru.
Penghapusan basis data (drop database). Operasi ini sama dengan pengrusakan atau penghancuran lemari arsip
Pembuatan tabel baru (create table). Operasi ini sama dengan penambahan kelompok arsip baru. Operasi ini baru bisa dijalankan jika basis data telah dibuat.
Penghapusan tabel (drop table). Operasi ini sama dengan pengrusakan kelompok arsip lama. Operasi ini baru bisa dijalankan jika tabel telah ada pada suatu basis data.
Pengisian atau penambahan data baru (insert data) pada suatu tabel. Operasi ini mirip dengan penambahan lembaran arsip baru pada kelompok arsip. Operasi ini baru bias dijalankan jika tabel telah dibuat.
Pengambilan data dari suatu tabel (retrieve data). Operasi ini mirip dengan pencarian lembaran arsip yang tersimpan dalam kelompok arsip.
Pengubahan data dari suatu tabel (update data). Operasi ini mirip dengan perbaikan isi lembaran arsip dari suatu kelompok arsip
Penghapusan data dari suatu tabel (delete). Operasi ini mirip dengan penghapusan sebuah lembaran arsip dari suatu kelompok arsip.



Basis data dibangun untuk memenuhi tujuan dalam pengorganisasian data, yang antara lain sebagai berikut :

Kecepatan dan Kemudahan (Speed) adalah Basis data memungkinkan untuk menyimpan dan melakukan perubahan/ manipulasi data dan menampilkannya kembali dengan lebih cepat dan mudah dibandingkan dengan cara yang masih manual.
Efisiensi Ruang Penyimpanan (Space) Karena adanya keterkaitan antar kelompok data dalam sebuah basis data, maka redundancy (pengulangan) data dapat dikurangi.

Keakuratan (Accuracy) Pembentukan relasi antar data dan penerapan aturan tipe data, domain data, keunikan data dan sebagainya yang diterapkan dalam basis data, sangat berguna untuk menekan ketidakakuratan penyimpanan data.

Ketersediaan (Availability) Dengan pemanfaatan teknologi jaringan computer, data yang berada di suatu lokasi yang terpisah tetap dapat diakses.

Kelengkapan (Completeness) Untuk mengakomodasi kelengkapan kebutuhan data yang semakin berkembang, maka pada basis data dapat dilaukan penambahan record-record data, penambahan objek baru (tabel) atau dengan penambahan field-field baru pada table.

Keamanan (Security) Dengan basis data dapat ditentukan pemakai yang boleh menggunakan basis data beserta objek-objek di dalamnya dan menentukan jenis-jenis operasi apa saja yang boleh dilakukan.

Kebersamaam Pemakaian (Sharability) Basis data yang dikelola oleh system (aplikasi) mendukung lingkungan multiuser (banyak pemakai). Dengan menerapkan prinsip jaringan computer maka basis data dapat diakses oleh lebih dari satu orang di tempat yang berbeda dan pada waktu yang bersamaan.

Bahasa Basis Data
DBMS merupakan perantara bagi pemakai dengan basis data dalam disk. Cara berinteraksi/berkomunikasi antara pemakai dengan basis data tersebut diatur dalam suatu bahasa khusus yang ditetapkan oleh perusahaan yang membuat DBMS. Bahasa tersebut dapat disebut Bahasa Basis Data (Database Language) yang terdiri atas sejumlah perintah (statement) yang dapat dikenali oleh DBMS. Contoh bahasa basis data ada SQL, dBase, QUEL, dsb.

Bahasa basis data dapat dikelompokkan menjadi 3 bentuk yaitu :

    Data Definition Language (DDL)
    Data Manipulation Language (DML)
    Data Control Language (DCL)


Struktur Sistem DBMS
Sebuah system pengelola basis data (DBMS) terbagi atas modul-modul yang masing-masing memiliki tanggung jawab dalam membentuk struktur system keseluruhan. Umumnya DBMS memiliki sejumlah komponen fungsional (modul)

File Manager Mengelola alokasi ruang dalam disk dan struktur data yang dipakai untuk merepresentasikan informasi yang tersimpan dalam disk.
Database Manager Menyediakan interface antara data low level yang ada di basis data dengan program aplikasi dan query yang diberikan ke system.
Query Processor Menerjemahkan perintah-perintah dalam query language ke perintah low level yang dapat dimengerti oleh database manager.
DML Precompiler Mengkonversi perintah DML yang ditambahkan dalam suatu program aplikasi ke pemanggilan prosedur dalam bahasa induk.
DDL Compiler Mengkonversi perintah-perintah DDL kedalam sekumpulan table yang mengandung metadata. Table-tabel ini kemudian disimpan dalam kamus data.


Referensi

    E-book BLC Telkom Klaten



Tidak ada komentar:
Write komentar